Kekalahan israel Terbongkar, namaun mereka malah Berusaha Menyembunyikan kepada Dunia

 Pada 7 Oktober 2023, konflik antara Israel dan Hamas memasuki bulan kedua.Meskipun banyak peristiwa yang terjadi selama periode tersebut, berita tentang konflik antara kedua pihak masih menjadi topik utama di media. Baik Palestina maupun Israel serta penduduknya telah menderita akibat peperangan ini. Palestina berusaha transparan dalam mengungkapkan jumlah korban yang disebabkan oleh konflik ini kepada media internasional.

Namun, berbeda dengan Palestina yang berusaha transparan, Israel terlihat menutup-nutupi dampak perang yang terjadi. Mungkin, hal ini dilakukan agar dunia tidak menyadari kelemahan yang sebenarnya mereka miliki. Berikut adalah informasi penting yang dicoba disamarkan oleh lsrael kepada dunia: menurut laporan terbaru dari Kompas Time World pada 30 November 2023, sekitar 2005 tentara Israel telah terbunuh dan terluka selama konflik tersebut. Ada 287 orang yang masih dalam perawatan dan 28 lainnya dalam kondisi kritis.

 Tapi yang anehnya, tidak ada laporan mengenai jumlah pasti tentara IDF yang terbunuh. Hal ini terasa tidak masuk akal, mengingat besarnya perang ini, namun tidak ada satupun korban jiwa yang dilaporkan. Bahkan data ini menjadi laporan resmi pertama dari pihak lIsrael yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan sejak 7 Oktober 2023 lalu.

 Dalam keterangan berbeda, Republika mengutip Haritz yang menyatakan ada 388 tentara yang telah terbunuh sejak dimulainya konflik. Jika kabar ini benar, kemungkinan jumlah korban bisa jadi lebih tinggi dari yang saat ini diketahui.Laporan ini keluar pada 21 November, meskipun lsrael telah berhasil melakukan serangan dan bombardir di Jalur Gaza.

Ternyata, banyak yang harus dibayar oleh mereka, tak terkecuali nyawa yang menjadi taruhannya. Sebanyak dua ribu nyawa terancam akibat konflik IDF yang cacat dan ketegangan perang antara Israel dan Hamas. Peningkatan eskalasi di Timur Tengah dimulai sejak operasi Badai Al-Aqsa, dan setidaknya dilaporkan 12.000 orang tewas, dengan puluhan ribu lainnya terluka. Jalur Gaza pun terus-menerus diserang oleh Israel dan zionisnya.

 Dengan terusnya korban berjatuhan di antara warga Palestina, satu aspek yang sering terabaikan adalah kondisi buruk tentara Israel. Menurut organisasi Veteran penyandang disabilitas Angkatan Darat IDF, sekitar 1600 tentara mengalami cacat fisik sejak dimulainya serangan. Lebih dari itu, ribuan tentara juga menderita gangguan mental pasca trauma akibat perang melawan Hamas.

 Sementara itu, tidak kurang dari 400 tentara masih menjalani perawatan di rumah sakit, menggambarkan dampak yang mengerikan dari medan perang di Gaza. Konflik internal tiga terjadi setelah kekacauan perang, dan kehancuran mulai merambah ke dalam tubuh militer IDF. Belum lama ini, perpecahan dalam komando IDF terjadi setelah dua perwira militer dipecat atas dugaan melarikan diri bersama pasukannya dari medan perang di Jalur Gaza bagian utara.

Berawal dari protes ini, sekitar setengah dari tentara di kompi militer menolak untuk kembali berpartisipasi dalam pertempuran di Gaza melawan Hamas. Mereka menentang karena komandan Batalion mengajak puluhan pasukannya untuk kabur dan memberontak terhadap perintah pimpinan utama. Tidak kurang dari 2000 tentara Israel terdeteksi memilih untuk kabur dari perang, menolak menuruti perintah komandan perang, dan memilih untuk menyelamatkan diri.

Carut marut di tubuh pasukan IDF terus berlanjut; selain banyaknya pasukan yang memilih kabur dan menolak berperang di Jalur Gaza, laporan terpisah dari otoritas penyiaran Israel (LBA), yang dikutip oleh tribunnews.com, menyebutkan bahwa sedikitnya delapan tentara IDF tewas akibat ditembak sesama tentara dalam seminggu terakhir. Meskipun begitu, fakta-fakta kekacauan di internal pasukan Israel ini berusaha disembunyikan agar tidak mempengaruhi semangat tentara lainnya.

 Dalam pernyataan di Telegram, Brigade Al-Qassam mengumumkan keberhasilan mereka pada 19 November 2023 dengan melaporkan empat kehilangan besar alat Sista mereka. Mereka tidak hanya berhasil menghabisi tentara Israel, tetapi juga merusak kendaraan militer Israel sebanyak 29 di beberapa wilayah di Jalur Gaza. Hamas Brigade menyatakan bahwa mereka juga berhasil menargetkan kendaraan militer Israel di selatan dan melakukan serangan roket terhadap pangkalan militer Telim di Gurun Negev.

 Dalam laporan yang dirilis oleh Defence Security Asia pada 26 November 2023, disebutkan bahwa sebanyak 335 kendaraan militer Israel hancur dalam konflik di Gaza dan selatan Libanon. Kendaraan yang rusak atau hancur melibatkan berbagai jenis, mulai dari mobil lapis baja, tank, helikopter, bus dan lainnya.Di Jalur Gaza Utara laporan sebelumnya berdasarkan citra satelit menyebutkan bahwa 88 kendaraan lapis baja dan tank militer mengalami kerusakan parah, atau hancur akibat tembakan senjata anti-tank yang dilakukan oleh unit kecil pejuang Hamas.

Menurut pengamat pertahanan internasional yang memantau situasi di Gaza, angka tersebut mencakup 23% dari total 383 kendaraan lapis baja yang terdeteksi beraksi di utara Jalur Gaza. Sementara itu, kelima anggaran militer mengalami kenaikan signifikan, dengan pemerintah Israel menyetujui revisi anggaran tahun 2023. Meskipun pengeluaran diskresioner untuk sekolah-sekolah agama dan prioritas lainnya tetap terjaga, langkah ini disetujui oleh Mitra koalisi. Di sisi lain, seluruh anggota Partai oposisi, termasuk Benig Gans yang tergabung dalam pemerintah, memberikan suara menentang anggaran yang telah direvisi.

Sikap pemerintah ini menciptakan gelombang kemarahan dari para investor dan ekonom terkemuka. Desakan pun muncul, meminta Netanyahu dan sekutunya untuk segera menyadari pentingnya menghentikan pembiayaan yang tidak esensial untuk perang. 

Gubernur Bank Sentral Israel Amir Yaron, dalam pernyataan pada 27 November lalu, menegaskan bahwa pemerintah harus menunjukkan komitmennya pada tanggung jawab fiskal melalui keputusan-keputusan penting untuk mengurangi pengeluaran yang kurang penting.

Dikutip dari Shindo News, defisit anggaran ditetapkan sebesar 3,7% dari PDB, hampir 1% lebih tinggi dari perkiraan malam menjelang perang. Bank Sentral Israel memproyeksikan biaya total perang mencapai 53 miliar dolar atau sekitar Rp816 triliun, yang mayoritas didanai melalui utang pemerintah. Sayangnya, tiga Jenderal dilaporkan tewas dalam pertempuran melawan sayap militer Hamas, menciptakan sorotan dan pembicaraan yang ramai, terutama setelah akun X @avolanza merilis sejumlah nama yang disebut tewas dalam konflik tersebut.

 Akun ini terbilang kredibel karena sudah diverifikasi dan secara rutin menyampaikan perkembangan perang antara Israel dan Hamas. Ketiga Jenderal Zionis yang disebut tewas meliputi Camil Baram dari Safety Unit, Yevam Atos dari Invisible Train Battalion, dan Aviai Ozer dari Logistic Assistant Unit. Meskipun begitu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) belum mengonfirmasi kabar tersebut. Sebelumnya, IDF pada 22 November mengklaim telah melakukan pengeboman di daerah Jabaliah.

Dalam beberapa hari terakhir, mereka mengklaim berhasil menghancurkan tiga pintu masuk terowongan yang berisi anggota Hamas dan peluncur roket di daerah tersebut. Namun, juru bicara Brigade Al-Qassam Abu Ubaidah, menyatakan bahwa serangan oleh pasukan mereka tidaklah mengancam keberadaan pasukan hamas. meskipunskipun dunia berharap gencatan senjata akan berlangsung lama, Netanyahu dengan tegas menyatakan niatnya untuk melanjutkan perang setelah gencatan senjata. Panglima militer Israel, dalam pernyataan kepada Middle East Monitor pada 29 November 2023, memberikan persetujuan untuk melanjutkan operasi darat di Jalur Gaza. Herzi Halevi, Kepala Staf Umum IDF, bahkan mengadakan sesi hari itu untuk menyetujui rencana pertempuran tahap selanjutnya di Markas Komando Selatan.

seiring dengan itu Menteri Pertahanan Yoaf Galan melalui media lokal dengan tegas menyatakan bahwa tentara Israel dia menyatakan siap dengan kekuatan penuh, baik kekuatan darat, laut, maupun udara, untuk melanjutkan pertempuran.Namun, di sisi lain, ketangguhan alutsista tentara dan kebijakan anggaran mereka malah menjadi sorotan yang dipertanyakan.